Dunia Islam pada Masa Modern
v Umat
Islam di seluruh dunia mengadakan pembaharuan dalam bidang-bidang : politik,
pemerintahan, pemurnian ajaran Islam dari ajaran bukan Islam, pendidikan dan
pengajaran serta ilmu pengetahuan dan kebudayaan.
v Firman
Allah SWT( lihat Al_qur’an )
Artinya : “Dan seandainya pohon-pohon
di bumi menjadi pena dan laut (menjadi tinta), ditambahkan kepada tujuh laut
(lagi) sesudah (kering)nya, niscaya tidak akan habis-habisnya (dituliskan) kalimat
Allah. Sesungguhnya Allah maha perkasa lagi maha bijaksana.” (QS luqman : 27)
Perkembangan Ajaran Islam pada Masa Modern
Sebelum dan
sesudah tahun 1800 M, umat Islam di berbagai negara, telah menyimpang dari
ajaran Islam yang bersumber kepada Al-Quran dan Hadist. Penyimpangan itu terdapat dalam hal :
·
Ajaran Islam tentang ketauhidan telah bercampur
dengan kemusyirak.
·
Adanya kelompok umat Islam, yang selama hidup di
dunia ini. Hanya mementingkan urusan akhirat dan meninggalkan dunia.
Penyimpangan-penyimpangan
umat Islam terhadap ajaran agamanya seperti tersebut, mendorong lahirnya para
tokoh pembaharuan, antara lain :
1. Muhammad
bin Abdul Wahhab, lahir di Nejd (Arab Saudi) pada tahun 1115 H (1703 M) dan
wafat di Daryah tahun 1201 H (1787 M). Muhammad bin Abdul Wahhab adalah seorang
ulama besar yang produktif, karena buku-buku karangannya tentang Islam mencapai
puluhan judul. Diantara buku-bukunya berjudul “Kitab At-Tauhid” yang isinya
antara lain tentang pemberantasan syirik, Khurafat, takhayul, dan bid’ah yang
terdapat di kalangan umat Islam dan mengajak umat Islam agar kembali kepada
ajaran tauhid yang murni.
2. Rifa’ah
Badawi Rafi’ At-Tahtawi, lahir di Tahta pada tahun 1801 M dan wafat di Mesir.
Pemikirannya yang berkaitan dengan ajaran Islam, antara lain beliau menyerukan
agar umat Islam dalam hidup di dunia ini tidak hanya mementingkan urusan
akhirat, tetapi juga harus mementingkan urusan dunia, agar umat Islam tidak di
jajah oleh bangsa lain.
3. Toha
Husein (Mesir Selatan 1889-1973)
Toha husein adalah
seorang sejarawan dan filsuf yang amat mendukung gagasan Muhammad Ali Pasya. Ia
merupakan pendukung modernisme yang gigih. Pengadopsian terhadap ilmu
pengetahuan modern tidak hanya penting dari sudut nilai praktis (kegunan)nya
saja, tetapi juga sebagai perwujudan suatu kebudayaan yang amat tinggi.
Pandangannya dianggap sekularis karena mengunggulkan ilmu pengetahuan.
4. Jamaluddin
Al-Afghani, lahir di Asadabad (Iran) tahun 1838 M dan wafat di Istanbul (Turki)
tahun 1897 M. Di antara pembaharuan pemikiran yang dimunculkan beliau adalah :
·
Agar kejayaan umat Islam dapat diraih kembali
dan mampu menghadapi dunia modern, umat Islam harus kembali kepada ajaran
agamanya.
·
Agar kaum wanita juga meraih kemajuan dan
bekerja sama dengan pria untuk mewujudkan masyarakat islam yang dinamis dan
maju.
·
Ajarannya tentang Pan-Islamisme.
5.
Sayid Qutub (Mesir
1906-1966) dan Yusuf Al Qardawi.
Al qardawi
menekankan perbedaan modernisasi dan pembaratan. Jika modernisasi yang dimaksud
bukan berarti upaya pembaratan dan memiliki batasan pada pemanfaatan ilmu
pengetahuan modern serta penerapan tekhnologinya, Islam tidak menolaknya bahkan
mendukungnya. Pandangan al qardawi ini cukup mewakili pandangan mayoritas kaum
muslimin. Secara umum, dunia Islam relatif terbuka untuk menerima ilmu pengetahuan
dan tekhnologi sejauh memperhitungkan manfaat praktisnya. Pandangan ini kelak
terbukti dan tetap bertahan hingga kini di kalangan muslim. Akan tetapi,
dikalangan pemikir yang mempelajari sejarah dan filsafat ilmu pengetahuan,
gagasan seperti ini tidak cukup memuaskan mereka.
Selain tokoh
diatas, masih banyak tokoh pembaharuan lainnya, seperti Muhammad Abduh di Mesir
(1849 -1905 M), Muhammad Rasyid Ridla (1865 – 1935 M), Sayid Ahmad Khan di
India (1817 – 1989 M), dan Muhammad Iqbal di Pakistan (1876 – 1978 M).
Manfaat Sejarah Islam Pada Masa Pembahaaruan
1)
Sabar dan menanamkan sikap jihat yang sesuai dengan ajaran islam (Al-qur’an dan
Hadist)
2)
Sebagai sumber inspirasi
3)
Sebagai motivasi diri untuk masa depan
4)
Membangun masa depan dengan pijakan-pijakan yang telah ada
5) Kemampuan yang lebih baik
Perkembangan Ilmu Pengetahuan pada Masa Modern
Pada masa
pembaharuan, perkembangan ilmu pengetahuan mengalami kemajuan. Hal ini dapat
dilihat di berbagai negara, seperti Turki, India dan Mesir.
Sultan
Muhammad II (1785 – 1983 M) dari kesultanan Turki Usmani, melakukan berbagai
usaha agar umat Islam di negaranya dapat menguasai ilmu pengetahuan dan
teknologi. Setelah kesultanan Turki dihapuskan pada tanggal 1 November 1923
M,Turki di proklamirkan sebagai negara berbentuk Republik dengan presiden
pertamanya Mustafa Kemal Attarturk, pendiri Turki Modern (1881 - 1956 M), maka
kemajuan Turki dibidang ilmu pengetahuan dan teknologi meningkat.
Para Cendekiawan muslim India – Pakistan antara lain :
Waliyullah
(1703 – 1762 M),Sayiid Ahmad Khan (1817 – 1898 M), Sayid Amir Ali (1849 – 1928
M), Muhammad Iqbal (1873 – 1938 M), Muhammad Ali Jinnah (1876 – 1948 M), dan
Abdul Kalam Azad (1888 – 1956 M). Di antara cendekiawan tersebut, yang besar
jasanya terhadap umat Islam di India adalah Sayid Ahmad Khan.
Perkembangan Kebudayaan Islam pada Masa Modern
Kebudayaan
Islam pada masa pembaharuan berkembang ke arah yang lebih maju, antara lain
dalam bidang :
Arsitektur
·
Masjidil Haram artinya masjid yang dihormati
atau dimuliakan. Masjid ini berbentuk empat persegi terletak di tengah-tengah
kota Mekah, serta merupakan masjid tertua di dunia. Di tengah-tengah masjid itu
terdapat Ka’bah, yang juga di sebut Baitullah (Rumah Allah) dan Baitul Atiq
(Rumah Kemerdekaan), yang telah ditetapkan oleh Allah sebagai kiblat umat Islam
di seluruh dunia dalam mengerjakan salat.
·
Masjid Nabawi adalah sebuah masjid yang megah
dan indah juga sangat luas. Kalau pada masa Nabi Muhammad SAW luas Masjid
Nabawi
2.500 m2, kini luasnya menjadi
165.000 m2.
![](file:///C:/Users/User/AppData/Local/Temp/msohtmlclip1/01/clip_image004.gif)
![](file:///C:/Users/User/AppData/Local/Temp/msohtmlclip1/01/clip_image004.gif)
Sastra
Pada
masa pembaharuan telah bermunculan para sastrawan yang karya-karya sastranya
bersifat Islami di berbagai negara, misalnya :
·
Seorang sastrawan dan pemikir besar, menjelang
abad ke-20 telah lahir di Pakistan yang bernama Muhammad Iqbal (1873 – 1938 M).
·
Mustafa Lutfi Al-Manfaluti (1876 – 1926 M)
seorang sastrawan dan ulama AL-Aznar (Mesir) termasuk pengarang cerita pendek
bergaya seni klasik dan seni modern.
·
Dr. Muhammad Husain Haekal (1888 – 1926 M)
pengarang Mesir terkenal, yang telah menulis Hayatu Muhammad (Sejarah Hidup Nabi Muhammad SAW yang telah terbit
dalam terjemahan Bahasa Indonesia) adalah juga seorang sastrawan dan dianggap
perintis karya sastra modern setelah novelnya yang berjudul Zainab terbit tahun 1914 M. Beliau juga banyak
menulis kritik sastra dan cerita pendek.
Pengaruh Perkembangan Dunia Islam terhadap Umat Islam di Indonesia
Pembaruan di negara-negara timur
tengah tidak hanya tersebar di lingkungan mereka sendiri, namun juga meluas
hingga ke Indonesia. Pengaruh-pengaruh dari pembaruan tersebut antara lain
sebagai berikut.
- Gema
pembaruan yang dilakukan oleh Jamaludin Al Afgani an syekh Muhammadn Abdul
Wahhab sampai juga ke Indonesia, terutama terhadap tokoh-tokoh seperti
Haji Muhammad Miskin (Kabupaten Agam, Sumatera Barat), Haji Abdur Rahman
(Kabupaten Lima Puluh Kota, Sumatera Barat), dan Haji Salman Faris
(Kabupaten Tanah Datar, Sumatera Barat). Mereka dikenal dengan nama Haji
Miskin, Haji Pioabang dan Haji sumaniik. Sepulang dari tanah suci, mereka
terilhami oleh paham syekh Muhammad Abdul Wahhab. Mereka pulang dari tanah
suci pada tahun 1803 M dan sebagai pengaruh pemikiran para pembaru timur
tengah tersebut adalah timbulnya gerakan paderi. Gerakan tersebut ingin
membersihkan ajaran Islam yang telah bercampur-baur dengan
perbuatan-perbuatan yang bukan Islam. Hal ini menimbulkan pertentangan
antara golongan adat dan golongan Paderi.
- Pada tahun
1903 M murid-murid dari Syekh Ahmad Khatib Al Minangkabawy, seorang ulama
besar bangsa Indonesia di makkah yang mendapat kedudukan mulia di kalangan
masyarakat dan pemerintahan Arab, kembali dari tanah suci. Murid-murid
dari syekh ahmad inilah yang menjadi pelopor gerakan pembaruan di
minangkabau dan akhirnya berkembang ke seluruh Indonesia. Mereka antara
lain sebagai berikut : Syekh Haji Abdul Malik Karim Amrullah (Buya Hamka),
Syekh Daud Rasyidi, Syekh Jamil Jambik dan Kyai Haji Ahmad Dahlan (pendiri
Muhammadiyah)
- Munculnya
berbagai organisasi dan kelembagaan Islam modern di Indonesia pada awal
abad ke-20, baik yang bersifat keagamaan, politik maupun ekonomi.
Organisasi tersebut ialah sebagai berikut.
Jamiatul
Khair (1905 M) yang merupakan wadah lembaga pendidikan dan pengkaderan generasi
muda penerus perjuangan Islam dan berlokasi di Jakarta
Muhammadiyah
(18 November 1912) yang didirikan oleh K.H Ahmad Dahlan. Ia
memiliki pemikiran yang tidak menghendaki berkembangnya bid’ah, tahayul kurafat
dan mengembalikan ajaran Islam yang sesuai dengan Al Qur’andan hadis di
Yogyakarta
Al Irsyad
(1914 M) dibawah pimpinan Ahmad Sukarti dan bertempat di Jakarta.
Persatuan
Islam (persis)dibawah pimpinan Ahmad Hasan yang didirikan tahun 1923 di
Bandung. Al Irsyad dan Persis memiliki bentuk gerakan yang hampir sama dengan
Muhammadiyah.
Serikat
Dagang Islam (1911) di bawah pimpinan Haji Samanhudi di Solo.
Pada awalnya gerakan tersebut bersifat ekonomi dan keagamaan. Akan tetapi
kemudian berubah menjadi kegiatan yang bersifat politik. Terjadi perubahan
kembali menjadi Partai Serikat Islam dan pada tahun 1929 kembali berubah
menjadi PSII (partai Serikat Islam Indonesia).
Jamiyatul
Nahdatul Ulama (NU) yang lahir 13 Januari 1926 di surabaya di bawah pimpinan KH
Hasym Asyari. Nahdatul Ulama merupakan wadah para ulama di dalam tugas memimpin
masyarakat muslim menuju cita-cita kejayaan Islam. Gerkannya kemudian juga
berubah ke arah politik
Matla’ul
Anwar (1905) di Menes, Banten yang didirikan oleh KH M. Yasin. Organisasi ini
bersifat sosial keagamaan dan pendidikan.
Pergerakan
Tarbiyah (Perti) di Sumatera Barat yang didirikan oleh Syekh
Sulaiman Ar Rasuli pada tahun 1928. organisasi ini bergerak di bidang
pendidikan, membasmi bid’ah, khurafat dan tahayul serta taklid di kalangan umat
Islam
Persatuan
Muslim Indonesia (Permi) yang didirikan pada tanggal 22 mei 1930 di
bukit tinggi. Organisasi ini pada mulanya bersifat keagamaan, tetapi kemudian
menjadi partai politik yang menuntut kemerdekaan Indonesia. Pemimpinnya adalah
Muchtar Lutfi
Majlis
Islam ‘Ala Indonesia yang didirikan atas prakarsa KH Ahmad Dahlan
dan KH Mas Mansur pada tahun 1937. pada mulanya organisasi ini tidak terlibat
pada kegiatan politik, tapi pada akhirnya terlibat pula dalam politik praktis
yaitu dengan melakukan perlawanan terhadap penjajah Belanda
·
Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa
gerakan pembaruan yang menyebabkan lahirnya organisasi keagamaan pada mulanya
bersifat keagamaan, tetapi seiring dengan kondisi masyarakat pada saat itu
kemudian menjelma menjadi kegiatan politik yang menuntut kemerdekaan Indonesia
dan hal tersebut dirasakan mendapat pengaruh yang signifikan dari
pemikir-pemikir para pembaru Islam, baik di tingkat nasional maupun
internasional.
Perilaku Cerminan Penghayatan terhadap Sejarah Islam pada Masa
Pembaruan
Ada beberapa perlaku yang dapat
dijadikan cerminan terhadap penghayatan akan sejarah perkembangan Islam pada
masa pembaruan ini. Hal-hal tersebut adalah sebagai berikut.
- Menyikapi kejadian masa lalu dengan sikap
sabar dan menanamkan jihad yang sesuai dengan ajaran Al Qur’an dan hadis
- Sejarah dapat dijadikan sumber inspirasi
untuk membuat langkah-langakah inovatif agar kehidupan menusia dapat damai
dan sejahtera baik di dunia maupun di akhirat.
- Memotivasi diri terhadap masa depan agar
memperoleh kemajuan serta mengupayakan agar sejarah yang mengandung nilai
negatif atau kurang baik tidak akan terualng kembali.
- Membangun masa depan berdasarkan
pijakan-pijakan yang telah ada di masa lalu sehingga dapat membangun
negara senantiasa menjadi baldatun
tayyibatun wa rabbun gafur atau
negara yang baik dan mendapat ampunan dari Allah SWT
- Ilmu pengetahuan dan tekhnologi di masa
pembaruan cukup canggih dan menakjubkan sehingga melalui proses belajar
akan dapat diperoleh kemajuan yang lebih baik bagi gemerasi-generasi
muslim di masa depan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar